On Funding: Do SEs get more opportunities?
Social entrepreneurs berdiri pada dua kaki. Di satu sisi, mereka harus mengembangkan bisnis dengan model bisnis yang tepat dan di sisi lain harus memperhatikan kebutuhan komunitas penerima manfaatnya. Namun, bedanya dengan bisnis komersial pada umumnya, saat bisnis mulai berkembang, semakin banyak komunitas yang harus diperhatikan. Apakah hal tersebut berpengaruh pada kesempatan mendapat funding dari investor? Mari dengar dari Natalia Rialucky, Head of Impact Investing Angel Investor Network (ANGIN), mengenai peluang social enterprise untuk mendapatkan funding atau pendanaan usaha.
Itu semua tergantung usahanya. Kalau social enterprise bisa membangun model bisnis yang bisa membawa profitability sejalan dengan impact, jadi seharusnya profitability SE harus semakin besar. Investor, terlepas dari apakah perusahaan itu SE atau bukan pasti akan tertarik untuk mengetahui dan mendalami investment opportunity tersebut.
Setiap investor memiliki investment philosophy (the reason why they want to invest), ada yang memang mengedepankan return atau membawa sebuah misi. Impact investor adalah mereka yang memilih untuk menggunakan investment mereka sebagai tools untuk mencapai social mission mereka.
Social entrepreneurs juga bisa mengeksplor sumber pendanaan lain, misalnya angel investor. Angel investor saat ini sangat beragam, bisa dari individual yang tertarik untuk melakukan investasi pada social enterprise, maupun ada institusi impact investors yang memang mendedikasikan seluruh kegiatannya untuk mengembangkan social enterprise untuk mencapai social mission-nya. Juga tidak tertutup bagi funds (i.e. pension funds, government fund, etc) untuk mulai melakukan kegiatan investasi di social enterprise. It can be anyone!
Baca Juga: Insights from ARISE 2017
Yang perlu diperhatikan pula adalah sustainability usaha. Each investor has different intention & return expectation. Di Global Impact Investment Network (salah satu network impact investor terbesar di dunia), mayoritas investor mereka menginginkan market return rate (>12%). Tapi ada juga yang lebih rendah, atau tidak menginginkan return dengan catatan seluruh profit diinvestasikan kembali ke usaha.
Lihat lebih lengkap mengenai diskusi ini dalam Diskusi Online PLUS – Kamu juga bisa mulai diskusimu sekarang!