Indah: Aktivitas Saya Ternyata Merupakan Usaha Sosial
Indah menetap di Genyem, sebuah desa kecil berjarak dua jam dari Jayapura. Indah mendirikan Rumah Belajar Genyemology dengan misi memberdayakan perempuan dan anak-anak di Papua melalui pemasaran hasil kerajinan tangan noken dan edukasi kepada anak-anak untuk meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris, kesenian, bertoleransi dan lainnya. Indah terpilih menjadi seorang Impact Initiators dalam program terakhir kami, Inclusive Islands. Perkembangan Indah sebagai seorang manusia dan seorang pemimpin sebuah usaha sosial membuat kami takjub. Bermula dari berjuang seorang diri tanpa arahan, menjadi seorang pemimpin yang percaya diri dan mengarahkan anggota tim untuk tetap berjalan meski tanpa dirinya.
Pada awalnya, Indah tidak berpikir akan diterima dengan baik dalam program ini. Dia selalu berpikir niqab yang dikenakannya akan menjadi halangan. Oleh karena itu, dia sangat bahagia atas penerimaan hangat atas dirinya dan ketiadaan pertanyaan-pertanyaan atas latar belakang dan agamanya.
Setelah menyelesaikan program selama sembilan bulan, Indah sekarang mengerti konsep usaha sosial dan mengubah bisnis yang dijalani menjadi sebuah usaha sosial dengan perhitungan hasil yang lebih nyata. Memiliki visi untuk memberdayakan komunitas lokal di Genyem, dia menggunakan pembelajarannya untuk mencari tahu kebutuhan untuk mendapatkan materi yang sesuai untuk kelas-kelas yang diadakan. Dia memutuskan untuk menyediakan kesempatan bagi perempuan Genyem melalui kelas-kelas seni yang mengajarkan teknik daur ulang bahan-bahan yang tidak digunakan. Kelas ini dimulai dengan menyaring dan memilih sampah, karena lokasi Genyem cukup jauh dari fasilitas pemilahan sampah. Setelah itu, mereka lanjut belajar membuat kerajinan yang sederhana.
Lebih lanjut, Indah juga menemukan kebutuhan murid-murid dan pekerja untuk belajar menggunakan komputer (sebanyak 9 dari 10 murid tidak mengerti cara mengoperasikan komputer). Oleh karena itu, Indah membuat kelas komputer untuk melakukan sosialisasi pentingnya belajar komputer. Para peserta meminta kelas lanjutan setelah kelas tersebut. Perkembangan ini membuat Indah melaksanakan kelas-kelas komputer untuk anak muda dan publik, baik berbayar maupun gratis. Dia pun membuat berbagai kerajinan kecil untuk dijual dalam kelas-kelas tersebut.
Baca Juga: Irvan Kolonas, Bapak Asuh Petani Jagung
Sebelum program, Indah tidak pernah melihat aktivitas yang dilakukannya sebagai sebuah bisnis dan dia tidak memiliki visi dan misi. Setelah menjalankan program, dia belajar untuk memaksimalkan aset yang dimiliki untuk mengembangkan bisnis. Dahulu dia sadar telah memiliki aset seperti keterampilan dan lokasi fisik, namun modal selalu menjadi halangan untuknya. Sekarang, Indah mulai belajar untuk membuat rencana bisnis dan mencari jaringan untuk mengatasi kekurangan modal. Dahulu, dia berjuang sendiri karena dia kurang percaya diri untuk meminta bantuan dari orang lain. Sekarang, dia berhasil mengajak enam orang lainnya untuk bergabung dalam tim.
Menjalani program ini, Indah tersadar bahwa semua orang patut diperlakukan setara. Dia menjadi lebih percaya diri, khususnya dalam mengajak pihak lain untuk berkolaborasi. Dia mulai memberikan proposal untuk mendapatkan dukungan untuk aktivitas bisnisnya. Aksi ini membuahkan hasil, baik dalam bentuk uang maupun barang. Misalnya, sebuah organisasi mengambil andil dalam menyediakan hadiah dari perlombaan yang diselenggarakan Rumah Belajar Genyemology. Indah juga mendekati beberapa usaha sosial di Jayapura dan beberapa di antaranya sangat tertarik untuk berkolaborasi.
Prinsip yang sampai detik ini selalu Indah pegang adalah jangan mudah menyerah, terus berbenah diri dan membuat inovasi-inovasi untuk maju bersama serta jangan lupa kerjasama team karena tanpa team yang solid kita tidak bisa meraih hasil yang maksimal.
-Indah
Baca Juga: Opsi Wisata Seru dari Usaha Sosial Menemani Liburanmu
Sayangnya, di akhir program Indah harus meninggalkan Genyem untuk menemani suami ke tempat lain. Meskipun dilanda kesedihan, Indah bertekad untuk menyerahkan usaha sosialnya kepada tim yang ada, agar usaha sosial tersebut dapat terus dijalankan bahkan ketika Indah telah pergi.
Perjalanan Indah sebagai seorang manusia dan pemimpin usaha sosial membuat kami tergerak. Kami berharap banyak orang juga dapat dikuatkan oleh pengalaman ini, untuk terus berjuang mengembangkan usaha sosial masing-masing.