Impact or Profit First?
Impact dulu atau profit dulu?
Pertanyaan tersebut kerap memenuhi benak para social entrepreneurs saat memulai usaha. Jika Anda seorang social entrepreneur yang bimbang harus memulai usaha dengan memberikan dampak (impact) kepada penerima manfaat dari usaha terlebih dahulu ataukah mendahulukan pencapaian keuntungan (profit) usaha, setidaknya ulasan berikut akan memberi pencerahan!
Tanggung jawab sosial terhadap yang dijanjikan kepada penerima manfaat harus ditunaikan. Di sisi lain, keuntungan diperlukan untuk menjalankan usaha supaya bisa berkembang sesuai dengan target yang ditetapkan. Diskusi ini menjadi topik pembicaraan yang hangat antara social entrepreneurs dalam Social Enterprise Meet Up #1 hasil kolaborasi PLUS, DBS Foundation, UnLtd, dan ImpactHub Jakarta. Berbagai pendapat diutarakan oleh peserta Sameet up yang diselenggarakan di di DBS Bank Tower, hari Rabu, 22 Maret 2017 lalu.
Peserta diskusi dalam kelompok-kelompok kecil menyatakan memilih antara dua sisi tersebut memerlukan pertimbangan matang agar social enterprise tidak gulung tikar di tengah jalan. Dua perspektif yang dapat menjadi pertimbangan adalah perspektif waktu dan hubungan.
1. Kondisi saat memulai social enterprise
Baca Juga: We treasure our heritage : Cerita dari Amed, Bali
Saat memulai social enterprise, menurut para peserta diskusi, terdapat dua aspek yang setidaknya memengaruhi keputusan dalam menjalankannya. Kedua aspek tersebut adalah latar belakang founder dan business model Anda. Mengenai aspek founder, Anda yang memulai usaha saat telah memiliki sumber pendanaan yang cukup menjanjikan untuk kelangsungan usaha, tidak akan jadi masalah jika impact kepada penerima manfaat yang didahulukan. Namun, bagi Anda yang memulai dengan dana yang minim, Anda dapat berpikir untuk mendapatkan dana agar usaha Anda dapat berjalan.
Pertimbangan lainnya adalah berdasarkan business model, yang merangkum bagaimana bisnis berjalan, cara mendapatkan sumber daya, dan akan digunakan untuk apa hasil usaha Anda tersebut. Jika memang usaha Anda dapat memberikan dampak yang luas jika usaha tersebut memiliki keuntungan yang besar, tidak masalah untuk memulai dengan mencari keuntungan terlebih dahulu. Ada baiknya Anda selalu berpedoman pada bagaimana business model yang Anda tetapkan di awal pembentukan usaha untuk menentukan kapan harus mengedepankan impact ataupun profit.
2. Hubungan dengan para penerima manfaat
Dalam social enterprise, Anda tidak hanya berhubungan dengan konsumen, melainkan juga harus mengelola komunitas. Cerita menarik terungkap dari salah seorang peserta diskusi yang memiliki social enterprise dengan misi mengajak para penerima manfaat untuk menjadi pengusaha, tidak hanya pengrajin atau produsen. Untuk mencapai misi tersebut, tentu penerima manfaat tidak dapat diposisikan sebagai produsen saja, melainkan harus diberikan edukasi mengenai bisnis, manajemen organisasi, pengelolaan sumber daya dan sebagainya, meskipun sederhana. Dengan kata lain, impact-lah yang ditekankan.
Seperti apa hubungan yang akan Anda jalin dengan para penerima manfaat juga bisa menjadi pertimbangan dalam memulai usaha. Pengenalan terhadap profil para penerima manfaat serta kebutuhan mereka perlu diketahui secara detail, sehingga Anda dapat menentukan pola hubungan yang diperlukan. Jangan sampai penerima manfaat dari usaha Anda tidak merasa terbantu dengan adanya social enterprise Anda.
Baca Juga: Impact Investors talk about their challenges at TBN Asia Conference
Salah seorang peserta diskusi lain juga sempat menceritakan pengalamannya yang terlalu mengedepankan impact dibandingkan profit dalam menjalankan usaha. Sayangnya, aspek bisnis yang ditinggalkan justru mengantarkan usaha tersebut menuju kemunduran, sehingga pemilik usaha ini harus memutar jalan dengan kembali bekerja di tempat lain untuk menutupi kekurangan dalam usahanya tersebut. Peserta diskusi pada SE Meet Up #1 kemudian menyatakan kesamaan persepsi bahwa impact dan profit sebaiknya diseimbangkan.
Pada akhirnya, impact seharusnya diposisikan sebagai tujuan, mengapa seorang social entrepreneur memulai usaha. Tanpa adanya alasan yang kuat mengenai mengapa memulai usaha tersebut, tidak jarang social entrepreneur akan kehilangan arah atau bahkan tidak memberikan dampak apapun pada penerima manfaat yang seharusnya mendapatkannya. Di sisi lain, profit adalah cara untuk mencapai tujuan tersebut. Profit akan menjadi bahan bakar bagi kesinambungan usaha dan sekaligus cara untuk memberikan impact bagi penerima manfaat dari social enterprise. Mengabaikan salah satunya bukan pilihan yang tepat. Terlalu terfokus pada salah satu juga tidak akan sehat untuk kelangsungan usaha Anda. Jadi, selamat menentukan pilihan di waktu yang tepat!