Tips Pitching untuk Wirausahawan Sosial
Bagi yang berkecimpung di dunia Start Up kata “pitch” / “pitching” tentu bukan hal yang baru, sebuah ritual wajib setiap entrepreneur jika bertemu calon investor baik di pertemuan resmi (5-15 minutes pitching) ataupun pertemuan singkat (elevator pitch).
Apapun kesempatannya, pitching merupakan salah satu cara terbaik untuk menjelaskan secara singkat apa yang sedang kita geluti, umumnya jika berhasil maka calon investor mau meluangkan waktu lebih untuk mendengarkan lebih detail, atau bisa saja langsung menuliskan cek!
6-10 Second Pitch
Idealnya dengan waktu yang sangat singkat ini apa yang disampaikan haruslah sangat padat dan unik. Mission statement menjadi pilihan tepat untuk disampaikan pada durasi diatas, ia berbentuk kalimat singkat (6-15 kata), dimulai dengan kata kerja dan harus menjawab pertanyaan “why we exist?”.
Baca Juga: Online Roadshow: PLUS Main ke Surabaya!
Pada prakteknya tidak ada satu rumus yang menjadi patokan, berbagai varian mission statement punya pakemnya sendiri mulai dari TED yang hanya dua kata “Spreading Ideas” hingga Hostle Manifesto yang tersohor. Berikut 50 contoh mission statement dari lembaga non profit di dunia.
Jadi hanya dengan 6-10 detik, anda bisa mulai dengan memperkenalkan diri dan nama start up, lalu jelaskan secara singkat apa jenisnya anda dan akhiri dengan mission statement. Sebagai contoh: My name is Timmy from Kitabisa.com, we are a crowdfunding platform from Indonesia, we aspire to unleash local potency through online collaboration.
Follow Up Question
Jika short pitch tersebut berhasil membuat orang lain penasaran dan tertarik untuk bertanya maka siapkanlah jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan lanjutan berikut ini
Baca Juga: Impact or Profit First?
1. Who are you?
Ceritakan latar belakang pribadi secara singkat, achievement, personal uniqueness, dan apa yang membedakan dengan orang lain.
2. Why are you doing this?
Sampaikan cerita kenapa muncul ide ini, apa yang melatar belakangi.
Baca Juga: Menumbuhkan Kampus Kewirausahaan Sosial
3. Why now?
Utarakan apa fenomena/masalah yang sedang terjadi dan kaitkan dengan start up anda yang memberikan solusi.
4. What is your core product ?
Jangan ceritakan semua fitur atau produk yang kita miliki, cukup ambil satu contoh utama dan elaborasi.
5. What is distinctive ?
Apa yang membedakan produk anda dengan produk-produk lainnya di pasar
6. How its going ?
Ceritakan progress usaha, jangan hanya mengandalkan narasi tapi juga quick fact dari segi operasional dan finansial.
7. What is particularly promising?
Prospek usaha jangka panjang, kenapa ini menjanjikan secara jangka panjang
8.How big you want to grow?
Sampaikan proyeksi pencapaian baik dari segi operasional ataupun finansial.
9. What is your biggest challenge & threat ?
Kendala, tantangan dan ancaman yang saat ini dihadapi dan mungkin akan terjadi didepan.
10. What do you need from me ?
Sampaikan ekspektasi anda secara jelas, apakah butuh mentor, partner, akses pasar atau pendanaan.
11. What is the bang for the buck?
Jika ekspektasinya adalah pendanaan maka sampaikan apa return dari dana yang diinginkan, apakah kepemilikan saham, bunga, atau dampak sosial. Sampaikan secara jelas dengan proyeksi yang masuk akal.
Selain mempersiapkan diri dari segi konten/materi, jangan lupakan juga faktor non verbal, terlebih banyak pakar yang setuju bahwa 70% komunikasi adalah non verbal, yang berarti sumbernya bukan dari apa yang didengar tapi apa yang dilihat. Berikut tips agar pitch lebih optimal tersampaikan.
Eye Contact
Tidak berlebihan meletakkan poin ini di nomer satu, karena umumnya orang Indonesia punya persepsi bahwa melihat mata orang lain itu tidak sopan, padahal mata adalah alat komunikasi efektif dan menunjukkan rasa percaya diri.
Gestur Tubuh
Bagi yang sudah berpengalaman sangat mudah untuk dengan singkat menilai apakah seseorang percaya diri atau gugup, takut, minder,dll, semua terlihat jelas dari gestur tubuh. Cobalah untuk rileks dan buat diri senyaman mungkin, terlebih 30 detik pertama yang merupakan waktu berharga untuk memberikan kesan pertama.
Calm & Clear
Apabila pitching ke international investor dan bahasa inggris bukanlah bahasa pertama kita, maka bicara pelan dan tenang adalah cara satu-satunya agar pesan tersempaikan secara jelas. Hindari juga idiom/jargon yang hanya dimengerti segelintir orang. Pilihlah kata yang bernas dan kalimat yang powerful.
Visuals
Foto-foto high resolution dan screencast website/produk yang anda persentasikan akan amat sangat membantu ketimbang barisan text dengan template power point yang monoton. Ingat juga hukum 10/20/30 guy Kawasaki.
Train your self!
Coba simulasi pitching dan rekam, setelah itu dengarkan, perbaiki, rekam lagi, dengarkan dan perbaiki lagi. Tidak ada yang bisa mengalahkan orang yang penuh persiapan. “Failing to prepare, you are preparing to fail” Benjamin Franklin