PLUS | Platform Usaha Sosial

TBN Asia Conference 2017 Recap

oleh Nur Izzatul Muthiah
News, Social Entrepreneurship 4 minutes read

Importance of Impact Investing

Impact investing adalah salah satu bentuk pendanaan kepada perusahaan, individu, atau lembaga yang tidak hanya mengharapkan keuntungan dari segi bisnis namun juga yang ingin memberikan dampak kepada sosial/lingkungan. Biasanya organisasi yang menerima pendanaan jenis ini adalah social enterprise atau disebut juga impact enterprise. Sebenarnya apa itu impact investing? Setidaknya ada beberapa sifat dari impact investing (Rodin & Brandenburg, 2014), antara lain:

  • Inti dari impact investing adalah adanya dua tujuan, yaitu keinginan untuk memberikan dampak positif pada sosial/lingkungan dan juga secara finansial
  • Bukan hibah seperti yang digunakan dalam kegiatan filantropis, melainkan pendanaan yang juga mengharap return secara finansial
  • Impact investing adalah jenis investasi positif yang memiliki potensi uuntuk menyelesaikan masalah yang spesifik namun juga memberikan profit, atau setidaknya membuat enterprise bisa berdiri sendiri
  • Kedua belah pihak (investor maupun social enterprise/impact enterprise) melakukan pengukuran terhadap indikator pencapaian dampak sosial

Challenges on Impact Investing in Indonesia

Potensi impact investing di Indonesia begitu luas. Banyak lembaga maupun individu dari luar ataupun dalam negeri yang ingin memberikan pendanaan kepada usaha-usaha yang memberikan dampak di Indonesia. Mulai dari angel investor, impact investor, NGO, crowdfunding, sampai yayasan. Namun, belum terjadi titik temu antara penyedia dana dengan usaha yang membutuhkan dana di Indonesia. Beberapa penyebabnya dikemukakan oleh panelis-panelis di Transformational Business Network Asia Conference 2017. Pada sesi “Social Impact Scene di indonesia”, di mana Kaitlin Shiliing (Director PLUS) menjadi panelis bersama Francine Pickup (UNDP), Romy Cahyadi (UnLtd Indonesia), dan Stefanus William Hendradjaja (Impact Hub Jakarta and Hore!), terdapat beberapa tantangan bagi impact investing maupun social entrepreneurship di Indonesia.

  • Adanya ketidakterhubungan antara jumlah pendanaan yang dibutuhkan oleh usaha sosial dengan penawaran dari lembaga. Mayoritas SE membutuhkan pendanaan sebesar kurang dari USD 25.000 sedangkan biasanya perusahaan menawarkan lebih dari USD 500.000.
  • Mayoritas usaha sosial tidak memiliki pengukuran mengenai bagaimana mengukur dampak dan juga masih belum memiliki manajemen bisnis yang baik untuk bisa scale up menuju jenjang bisnis berikutnya

Namun, menurut Romy, impact investing di Indonesia sedang mengalami momentum yang menjanjikan karena semakin meluasnya pemahaman mengenai impact investing maupun usaha sosial sendiri. Sehingga perlu dikembangkan kerja bersama antara komunitas lokal untuk mengatasi gap yang disebutkan pada alinea sebelumnya. Sejalan dengan hal tersebut, Kaitlin menambahkan, terdapat cara yang lebih kultural namun efeknya kuat, yakni dengan berfokus pada capacity building bagi tim social enterprise untuk mengembangkan usaha mereka. Dengan memberikan camacity building bagi tim, semua anggota tim akan memiliki kapasitas yang sama tingginya dengan founders, dan kesempatan social enterprise untuk berkembang semakin besar.

Matchmaking Session at TBN Asia

Mengingat pentingnya impact investing demi berjalannya usaha sosial, PLUS mengadakan agenda Match-making session antara investor dengan social entrepreneurs yang membutuhkan pendanaan. Momen Tranformational Business Network Asia (TBN Asia) Conference 2017 pada 14-15 September 2017 lalu adalah pertama kalinya PLUS mengadakan Match-Making Session. Total terdapat 60 SE dan 8 Investor yang bergabung dalam sesi Match-making kali ini.

Baca Juga: Menumbuhkan Kampus Kewirausahaan Sosial

3 jam sesi Match-making session berjalan begitu dinamis. Investor berkeliling mencari, lalu berbicang, dan mengetahui lebih lanjut mengenai social enterprise yang menarik bagi mereka. Masing-masing memiliki waktu 5-8 menit untuk berbincang. Waktu yang singkat membuat social entrepreneurs harus memutar otak untuk menjelaskan dengan detail namun padat dan tetap menarik bagi calon investor. Banyak yang kemudian berlanjut ke “sesi-sesi” informal selanjutnya.

See their testimonials about matchmaking session!

“This conference is giving us tons of mileage in connecting with the right organization/donors. Matchmaking session is a brilliant idea.” – one of TBN participants.

“Di sesi matchmaking investor-entrepreneurs kemarin saya sebenernya tidak memiliki persiapan apapun, kartu nama saja tidak. Tapi beruntung sekali di matchmaking session bisa bertemu salah satu investor dari Thailand. Dia memberi banyak masukan perihal bisnis hortikultura di sana.” – Muhammad Zaid, Strawberry 24.

The match making sessions were very helpful too. Habitat finds new partners. This conference made networking easier for us.” – Tommy, Habitat Indonesia.

Baca Juga: Design Thinking untuk Ciptakan Dampak Sosial

References:
Rodin, J. & Brandenburg, M. (2014). The Power of Impact Investing. Philadelphia: Wharton Digital Press.

Share this page

facebook twitter linkedin whatsapp telegram messenger gmail yahoomail outlook