Bank Terkemuka di Asia Tenggara Siapkan SGD 50 Juta Dukung Perkembangan Usaha Sosial
Swa – Memilih jalan untuk menjadi seorang social enterpreneur menjadi pilihan pekerjaan yang mulia. Beberapa permasalahan sosial akan terselesaikan sekaligus mendapatkan keuntungan, sehingga bisa menggerakkan roda ekonomi. Secara garis besar, penopang perekonomian Indonesia lebih banyak ke sektor wirausaha. Melihat peluang ini, DBS Group membuka peluang kemitraan untuk para pelaku UKM yang bergerak di social enterprise. Dana yang dikucurkan sekitar SG$ 50 juta dan akan didistribusikan di 6 negara di tahun 2016.
Sebagai bentuk kepedulinnya terhadap pertumbuhan social enterpreneur di Indonesia, DBS serius menggarap pangsa pasar ini. Mereka berdalih bahwa melakukan CSR haruslah memiliki nilai serta dampak tersendiri. Oleh sebab itu, DBS menyediakan dukungan dalam bentuk pendanaan, membangun kapasitas bisnis dari pelaku social enterpreneur, serta melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusia yang memiliki peluang serta ide untuk menjadi social enterpreneur. Fokus DBS untuk menggarap social enterpreneur sudah mulai memasuki tahun kedua. Saat ini, ada beberapa social enterpreneur yang ruin disokong oleh DBS antar lain Waste4change dan Greenburger. Sebelumnya DBS juga sempat meluncurkan buku yang bisa diakses secara gratis dengan tajuk “Berani jadi Wirausaha”.
“Kami menggalakkan dukungan kepada para pelaku wirausaha sosial untuk bersama sama bisa menyelesaikan masalah sosial yang ada, khususnya di kawasan Asia. Alasan DBS Group memilih social enterpreneur sebagai fokus utama adalah di Asia sendiri kondisi ekonomi lebih banyak dipengaruhi oleh iklim wirausaha. Kami harap dengan memberikan dukungan pada para pelaku social enterpreneur, kami bisa memperluas dampak positif sekaligus menyelesaikan permasalahan sosial yang berada di negeri ini,” ujar Mona Monika, General Manager Corporate dan CSR DBS Indonesia.
Tahun lalu, DBS Indonesia sudah mengadakan Social Enterpreneur Boardcamp (SE Boardcamp) yang berhasil menarik 150 peserta. Dari 150 peserta, sebanyak 26 peserta berhasil terpilh untuk mendapatkan bimbingan dari Bank DBS. Sektor yang dipilihpun tidak dibatasi. Di SE Boardcamp tahun ini, DBS tidak membatasi jumlah peserta yang mengikuti kegiatan maupun terpilih untuk dibina. Bagi DBS, semakin banyak peserta yang lulus akan lebih baik. Alasannya, ekosistem dengan banyaknya jumlah social enterpreneur yang layak dan punya peluang untuk sustain akan brtsmbsh kuat. Selain itu, DBS saat ini sedang menggodok benefit sendiri yang ditawarkan pada peserta SE Boardcamp di tahun ini, yakni berkesempatan pitching di depan investor.
Baca Juga: Kementerian Koperasi Berupaya Cetak Wirausaha Sosial Berbasis TI
Dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan pemberdayaan pelaku social enterpreneur ini, DBS bekerja sama dengan UMK UI untuk menentukan standar kelayakan pelaku social enterpreneur yang akan dibina. Untuk memastikan keberhasilan dari program ini, DBS secara berkala mengadakan pertemuan dengan pelaku social enterpreneur.