PLUS | Platform Usaha Sosial

Menemukan Peluang Cuan Dari ‘Yang Terbuang’ bersama Gammawaste.id

oleh PLUS Team
Highlight, Indonesia, Social Entrepreneurship 5 menit baca

Pengalaman berkecimpung di bidang pengepulan limbah membuat mata Fadli semakin awas terhadap peluang dan potensi dari berbagai limbah untuk diolah menjadi produk baru yang memiliki nilai guna. Setelah melakukan eksperimen pengolahan berbagai jenis sampah, akhirnya hatinya terpaut pada  ‘si ringan yang terbuang’, sampah plastik. Bagaimana kisahnya mengubah sampah plastik yang jarang dilirik menjadi sebuah produk yang tidak hanya estetik tapi juga memiliki nilai fungsional yang baik? Yuk dengarkan ceritanya berikut ini: 

Latar Belakang Berdirinya Gammawaste.id 

Pandemi yang membatasi ruang gerak tidak serta-merta menutup mata Fadli berserta ketiga kawannya dari keresahan lingkungan. Kepercayaan mereka atas limbah yang masih bernilai jual diuji dengan berbagai eksperimen ke berbagai jenis limbah, seperti: limbah organik, logam (aluminium) hingga oli (limbah B3). 

Pilihan mereka jatuh pada limbah plastik yang dirasa lebih mudah diolah serta tidak banyak menghabiskan cost dan effort seperti pada jenis limbah lain. Hingga pada akhir tahun 2020, Gammawaste.id resmi berdiri dengan harapan dapat mengubah mindset masyarakat bahwa limbah yang selama ini dipandang sebelah mata ternyata punya value yang tinggi dan bisa bermanfaat untuk masyarakat asalkan diolah dengan metode yang tepat. 

Baca Juga: Daya Ungkit Kewirausahaan Sosial Menerobos Pandemi

Bersama Gammawaste.id, Fadli CS berupaya untuk mendorong budaya upcycling ke tengah dunia kewirausahaan sosial. Fadli menjelaskan bahwa upcycle dapat memberikan penambahan nilai atau value added kepada limbah sehingga bisa menjadi barang yang bernilai. Sedangkan bisnis daur ulang biasa hanya sampai di recycle product yang mana hanya sebatas mengolah tanpa menghidupkan kembali esensi dari nilai si limbah tersebut.

Foto stool karya Gammawaste.id (sumber gambar: Gammawaste.id)

Material Utama Gammawaste.id

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, Gammawaste.id memiliki kriteria sampah tertentu. Tidak semua jenis plastik dapat masuk ke Gammawaste.id. Saat ini, Gammawaste.id masih fokus mengolah sampah plastik jenis HDPE, LDPE dan PP. Alasan pemilihan ketiga jenis plastik ini adalah karena kekuatannya dan kemudahan dalam pengolahannya. Selain itu, Gammawaste.id memiliki komitmen untuk meminimalkan penggunaan additional material seperti bahan/zat kimia maupun pewarna lainnya pada produk yang mereka hasilkan.

Untuk memperoleh material utama dalam pembuatan produk daur ulang, saat ini Gammawaste.id bekerjasama dengan beberapa pengepul. Fadli menceritakan, pada awalnya cukup sulit meyakinkan pengepul untuk memberikan sampah plastik mereka ke Gammawaste.id. Mayoritas pengepul sudah memiliki continue buyer masing-masing. Namun hal ini tentunya tidak mengurangi semangat Fadli dan timnya untuk terus meyakinkan para pengepul. 

Baca Juga: Menginspirasi Negeri melalui Liberty Society

”Kami terus berikan pemahaman dan pandangan kepada mereka bahwa Gammawaste.id dapat mengolah sampah plastik menjadi produk baru yang bisa langsung diterima oleh masyarakat. Kami ingin value ‘dari sampah jadi karya’ yang kami yakini ini dapat tersampaikan. Berbeda dengan di pabrik yang biasanya mengolah sampah plastik hanya untuk dijadikan bahan tambahan dari suatu produk,“ – Mohamad Fadli Paradja, Founder & CEO Gammawaste.id

Proses ‘Dari Sampah Jadi Karya’

Walaupun tagline Gammawaste.id adalah ‘dari sampah jadi karya’, produk-produk yang dihasilkan oleh Gammawaste.id tidak hanya mementingkan sisi artistiknya saja, tapi juga mengedepankan sisi fungsional. Beberapa jenis produk daur ulang sampah plastik yang di hasilkan Gammawaste.id antara lain barstool, asbak, vas bunga, dan coaster (tatakan gelas).

Gammawaste.id membuat produk dengan bentuk-bentuk yang minimalis dan sederhana, hal ini guna menghemat cost produksi sehingga membuat harga produk dapat dijangkau semua kalangan. Beberapa produk yang dihasilkan juga menggabungkan material lainnya, seperti contoh barstool yang memadukan seat plastik dengan kaki besi. Suci Nabila Hifzi selaku CMO & Founding Member Gammawaste.id yang ikut hadir menuturkan, penggunaan material non-plastik dalam produk mereka membantu memperkuat kualitas produk sehingga lebih layak jual. 

Dalam sesi wawancara tersebut, Fadli dan Suci juga menjelaskan alur proses produksi yang dilakukan oleh Gammawaste.id. Sampah yang dikumpulkan selanjutnya dipisah berdasarkan warna, digiling, dan dilelehkan. Selanjutnya hasil lelehan dimasukkan dalam cetakan khusus. Cetakan yang digunakan oleh Gammawaste.id bukan sembarang cetakan. Mereka menggunakan limbah logam untuk menjadi cetakan mereka. Setalah tercetak dengan baik, produk akan memasuki proses finishing yang meliputi pengamplasan, trimming (pemangkasan) dan polishing (pemolesan). Untuk produk barstool, Gammawaste.id dapat memproduksi 5-10 pcs/hari. 

Baca Juga: Indah: Aktivitas Saya Ternyata Merupakan Usaha Sosial

Berbagai macam coaster aneka warna dari Gammawaste.id (sumber gambar: Gammawaste.id)

Membangun Ekosistem Sampah Terpadu sebagai Solusi Permasalahan Sampah

Fadli mengutarakan bahwa saat ini Gammawaste.id masih fokus kepada massive production, hal ini dikarenakan market yang menjadi target utama Gammawaste.id adalah jenis market dengan penjualan B2B, seperti Hotel, Restoran, dan Kafe (Horeka). Gammawaste melihat Horeka tidak hanya sebagai target market, tapi juga sebagai agent of environmental change yang mampu menyebarluaskan kampanye pengolahan sampah dan gaya hidup berkelanjutan kepada masyarakat yang lebih luas.

Selain market B2B, Gammawaste.id juga mulai membuka pintu untuk ke end consumer melalui pengenalan lewat media sosial dan personal approach untuk memberi wawasan serta pemahaman seputar produk-produk daur ulang sampah plastik. Gammawaste.id percaya bahwa menyelesaikan masalah pengelolaan sampah membutuhkan suatu ekosistem terpadu. 

Gammawaste.id ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadi konsumen yang lebih bertanggung jawab atas apapun yang dikonsumsi. Karena permasalahan sampah hadir akibat kurangnya management sampah dan integrasi antarpilar. Harapannya Gammawaste.id dapat merealisasikan ekosistem sampah dengan management dan integrasi yang lebih kuat melalui produk-produk yang dihasilkannya. 

“Jangan pernah takut atau ragu, mulai aja dulu. Kenapa? karena kalau kita gak mulai, kita gak akan pernah tau masalah-masalah yang mungkin timbul dan solusi-solusi apa yang bisa diberikan. Yakin sama apa yang ingin dijalani, apapun itu jalanin selangkah demi selangkah, karena langkah yang kalian lakukan saat ini akan membawa ke ‘sesuatu’ yang akan membuat kalian takjub di masa depan.” – Fadli

Ingin tahu lebih lanjut tentang Gammawaste.id? Kunjungi websitenya di www.gammawaste.com, Instagram @gammaswaste.id, Shopee, dan Tokopedia.

Share this page

facebook twitter linkedin whatsapp telegram messenger gmail yahoomail outlook