Menghargai Keberadaan Air Bersih Bersama SIAB Indonesia
“Air adalah kehidupan, dan air bersih berarti kesehatan,” begitu yang dikatakan oleh salah satu Duta UNICEF tahun 1988, Audrey Hepburn. Namun, sayangnya hingga saat ini masih ada orang orang yang tidak dapat merasakan air bersih, bahkan ada juga yang terpaksa menggunakan air dengan kualitas buruk dalam memenuhi kebutuhannya sehari hari. Air tidak memilih akan mengalir ke arah mana, baik orang desa maupun orang kota, baik yang miskin maupun yang kaya, semua berhak mendapatkannya. Hal ini juga yang sedang diperjuangkan oleh Ratih, Founder SIAB Indonesia.
Boleh diceritain dulu apa itu SIAB Indonesia? Dan apa yang melatarbelakangi berdirinya Startup tersebut?
SIAB ada dari 2018, waktu aku masih jadi mahasiswa. SIAB sendiri singkatan dari Siaga Air Bersih yaitu IoT water management system/sistem manajemen air bersih berbasis internet of things yang terdiri dari hardware dan software untuk monitoring kualitas air, distribusi air dan juga untuk recycle air secara otomatis dan real time.
Latar belakangnya itu berawal dari adanya permasalahan banjir di Bengawan Solo yang dulu sering terjadi dan menyebabkan buruknya kualitas air di daerah tersebut seperti airnya kotor dan keruh. Selain itu, kebetulan juga ada salah satu mata kuliah yang menugaskan untuk membuat suatu sistem baik aplikasi (apps) maupun hardware dan waktu itu aku mengambil latar belakang permasalahan banjir di Bengawan Solo, dari sanalah SIAB Indonesia hadir. Awalnya itu hanya untuk monitoring kualitas air kemudian aku kembangkan lagi dan mulai masuk ke SIAB Distribusi.
Baca Juga: Berkolaborasi dan Bekerja Sama Demi Meraih Kesuksesan Dalam Usaha, Mengapa Tidak?
Bagaimana SIAB memulai usaha ini? Apa yang menjadi tantangan SIAB dalam memulainya? Dan bagaimana cara SIAB menghadapi hal tersebut?
Tantangannya itu ada dari segi teknis maupun non-teknis. Secara teknis, tantangannya itu hardware yang butuh selalu di maintenance dan tingkat akurasi sensor yang harus tepat. Cara menghadapinya, kita sering ngobrol sama pelanggan karena kita butuh feedback mereka agar bisa membuat alat yang mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat.
Kemudian dari segi jaringan internet, karena SIAB basisnya internet of things dan tidak semua wilayah tercover jaringan internet, jadi tantangannya adalah bagaimana kita membuat masyarakat bisa tetap mengakses datanya secara online dan real time, akhirnya kita coba untuk kerja sama dengan Telkomsel dalam penyediaan modul NB IoT untuk mengatasi permasalahan coverage internet yang ada di daerah daerah.
Secara non-teknis tantangannya lebih ke community development dan edukasi, jadi bagaimana kita menyampaikan kepada masyarakat cara untuk menggunakan alat ini dan softwarenya seperti apa dengan bahasa yang sederhana dan lebih mudah dipahami.
Baca Juga: Menginspirasi Negeri melalui Liberty Society
SIAB hadir dengan membawa misi menjadi yang utama dalam memberikan solusi air bersih, kalau boleh tahu solusi apa saja yang diberikan oleh SIAB untuk mengatasi permasalah air bersih di Indonesia?
Solusi yang ditawarkan SIAB tertuang dalam 3 produk yaitu:
SIAB monitoring untuk memonitor kualitas air dari parameter pH, suhu, Total Dissolved Solids (TDS) atau Jumlah Padatan Terlarut, dan kekeruhan. Hasilnya bisa dipantau secara real time melalui software SIAB di siagaairbersih.com atau di akun.siagaairbersih.com.
Baca Juga: We treasure our heritage : Cerita dari Amed, Bali
Latar belakangnya muncul SIAB monitoring itu karena selama ini unit usaha air baik PDAM* maupun non-PDAM seperti PAMSIMAS* saat ingin melakukan pemeriksaan kualitas air itu harus ke Dinas Kesehatan atau Puskesmas dan hasilnya baru keluar 1 bulan setelahnya.
Jadi kita coba buat SIAB Monitoring yang mana hasil pemeriksaannya ini bisa dipantau 24 jam. Jadi kalo misalkan tiba tiba airnya keruh, atau phnya tidak sesuai standar Kemenkes, itu bisa langsung terlihat.
SIAB Distribusi (Katara), Katara ini merupakan digital water meter untuk mendistribusikan air dimana dapat diketahui debit volume dan penggunaan konsumsi air setiap rumah. Datanya dikirimkan ke software, dimana software ini dapat diakses baik oleh pengelola maupun pelanggan, sehingga terjadi transparansi jumlah air yang dikirim dan yang dikonsumsi. Untuk kedepannya bisa juga dilakukan rekap pembayaran serta digital payment.
SIAB Recycle, yaitu filtrasi air secara online dan otomatis. Karena berkaitan dengan filter, jadi butuh riset banyak sehingga fitur ini masih belum siap.
Siapa target market SIAB Indonesia?
Target marketnya lebih ke unit usaha air bersih (B2B*). Bukan untuk individual, tapi lebih ke suatu kelompok penyedia air bersih masyarakat. Mayoritas pengelolanya bapak bapak usia 35-40 keatas dan bertugas memanajemen air bersih. SIAB menyediakan digital water meter ini harapannya lebih memudahkan pekerjaan mereka.
Salah satu slogan SIAB Indonesia adalah “One Stop Digital Water Solution”, boleh dijelaskan apa itu?
Sesuai dengan tagline SIAB “Our Digital Water Solution” atau “Solusi air digital anda”, jadi One Stop Digital Water Solution itu maksudnya dengan satu alat kamu bisa mendapat semua fitur, mulai dari monitoring kualitas air, hingga distribusi air secara digital, dan nanti kedepannya akan ada recycle juga. Jadi dari hulu ke hilir, harapannya bisa mengatasi permasalahan air bersih di Indonesia.
“Air adalah aset yang harus dihargai keberadaanya. Kadang kita tidak sadar pentingnya keberadaan air sebelum kita merasakan sendiri krisis air itu seperti apa. – Ratih (Founder SIAB Indonesia)
Apa goals yang ingin SIAB capai dalam 5 tahun mendatang?
Untuk 5 tahun ke depan, tahun 2021 kami ada target untuk kerja sama dengan 10 unit usaha air bersih, di tahun 2022 dengan 20 unit usaha air bersih, dan tahun 2023 dengan 30 unit usaha air bersih.
Kami ingin bekerjasama tidak hanya dengan unit usaha air bersih seperti PAMSIMAS, tapi juga bisa bekerja sama dengan PDAM. Selain itu, SIAB juga ingin masuk ke properti. Kenapa properti? Karena tidak semua PAMSIMAS memiliki kondisi keuangan yang baik untuk mengelola bisnis air bersih, dari situlah kita ingin adanya subsidi silang antara perumahan (properti) dengan PAMSIMAS. Jadi biaya-biaya yang tidak tercover dari pihak PAMSIMAS, dapat dicover pihak properti (perumahan, cluster, ataupun apartment).
Tanggal 22 Maret 2021 diperingati sebagai hari Air Sedunia (World Water Day), apa yang dilakukan SIAB Indonesia untuk memperingati Hari Air Sedunia?
SIAB bekerja sama dengan NGO ACT (Aksi Cepat Tanggap) Kalimantan Selatan melakukan donasi bantuan air bersih untuk korban bencana banjir di Kalimantan Selatan. Kita menggandakan donasi tersebut dan mengirimkan filter yang telah dipasang Katara ke daerah yang terkena banjir. Ini juga sebagai portofolio SIAB agar kita dapat melaporkan penggunaan dana donasi ke donatur-donatur yang sudah berdonasi lewat SIAB. Bisa dilihat melalui akun.siagaairbersih.com. Disana juga tersedia live monitoring data penggunaan air yang sudah didistribusikan di daerah bencana.
Tema World Water Day tahun 2021 adalah Valuing Water: What does water mean to you? Bagi SIAB sendiri, apa sih makna air untuk teman teman?
Air dan alam adalah dua hal yang saling berkorelasi. Saat kualitas air rusak, maka hal itu juga akan berdampak pada rusaknya alam kita. Edukasi dan awareness dari diri kita sendiri menjadi penting untuk mengurangi bahkan menghilangkan resiko kehilangan air bersih di masa depan.
Itulah kenapa SIAB membuat Katara, untuk menjawab permasalahan kehilangan air di masa depan yang sangat mungkin terjadi, tapi jika kita bisa memanajemen air bersih dengan baik seperti memantau jumlah konsumsi air dan mendeteksi kebocoran dengan teknologi, harapannya dapat membuat kita bisa lebih aware lagi tentang resiko kehilangan air di masa depan.
Saat kita sudah aware dengan resiko tadi, maka upaya kita untuk menghemat pemakaian air bisa kita aplikasikan. Kita harus memanajemen air bersih seefektif mungkin dan ketika kita sudah memanajemen, kita bisa menghemat.
*PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)
*PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)
*B2B (Business to Business)