Temu Usaha Perhutanan Nasional
Rabu, 7 September 2016 lalu PLUS diundang oleh teman-teman di balik jejaring gerakan Hutan Itu Indonesia untuk datang ke Ruang Sonokeling di Manggala Wanabakti Jakarta. Mereka sedang mengorganisir acara temu usaha yang diberi nama Karya Hutan untuk Indonesia sebagai bagian dari Festival Perhutanan Sosial Nusantara (PeSoNa) yang digagas oleh Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Tujuan acaranya adalah untuk mempertemukan penghasil produk hutan khususnya non-kayu dengan jejaring peningkat kapasitas dan calon penyalur/pembeli. Produk non-kayu yang dimaksud misalnya makanan dan minuman, kerajinan, dan jasa wisata.
Ada tiga bagian besar acara. Pertama, diskusi Lingkar Temu, dilanjutkan Speed Networking, dan Lelang Produk Hutan yang diselingi sediaan jamuan makanan yang dibuat dari bahan-bahan organik yang dapat ditemukan di hutan seperti tengkawang, bunga telang, madu hutan, asam, kapolaga, kumis kucing, kopi & teh manggis, beras merah & hitam, aneka kopi, minyak kelapa dan rempah lainnya.
Dalam diskusi Lingkar Temu yang dipandu oleh Iwan Wibisono dari The Nature Conservancy, perwakilan dari kelompok penghasil produk, penyalur, dan peningkat kapasitas saling berinteraksi membahas tantangan seputar pengembangan usaha komunitas.
Beberapa bahasan yang menarik antara lain tentang keterbatasan produksi menggunakan bahan alam yang tidak selalu dapat mengikuti permintaan pasar karena siklusnya tidak memungkinkan. Yang lain tentang pentingnya memikirkan kepentingan hutan dan masyarakat itu sendiri agar tidak berlebihan dalam mengambil sumber daya hutan untuk diolah.
Tempat duduk sesi diskusi ini dibuat melingkar tanpa meja agar semua pihak setara dan saling bisa mengenali siapa yang sedang berbicara. Peserta sangat antusias dengan model diskusi ini dan antusiasme tersebut belanjut pada acara Speed Networking. Peserta jejaring distributor dan peningkat kapasitas dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing dipandu oleh seorang fasilitator diskusi. Setiap kelompok di waktu bersamaan mendatangi meja komunitas penghasil produk untuk mendengarkan presentasi produk.
Baca Juga: 32 Socially Innovative Ideas to Watch for in Asia 2017
Setelahnya, sambil memperhatikan sesi lelang, kami menikmati makanan yang diolah oleh para chef dari The Good Life seperti apple pie crumble, salad jantung pisang dan beras merah, teh manggis, dan botok tuna. Hasil hutan memang sangat bervariasi dan tidak terbatas pada madu saja ternyata!
Note: all photos courtesy of Gita Syahrani from Hutan Itu Indonesia.
Tentang Hutan Itu Indonesia:
Hutan Itu Indonesia merupakan gerakan terbuka yang terdiri atas para individu dan berbagai organisasi yang memiliki kepedualian dalam pelestarian hutan Indoensia dan percaya pada kekuatan pesan positif. Hutan Itu Indonesia terbuka untuk semua pihak yang ingin bergabung, baik melalui kolaborasi untuk membuat kegiatan bersama atau inisiatif lain yang sejalan.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi:
www.hutanitu.id
Facebook : hutanituindonesia
Twitter : @hutanituID
Instagram : @hutanituindonesia
Sebangsa : +HutanituID
Narahubung:
Oke Fifi Abriany – Koordinator Harian Hutan Itu Indonesia
0813 – 1163 – 7205
admin@hutanitu.id / okefifiabriany@gmail.com