Managing Talent on Your Social Enterprise
Saat menjalankan social enterprise, banyak yang merasa kesulitan untuk mencari talent yang tepat di awal-awal usaha. Tanpa dukungan talent yang tepat, SE akan sulit berkembang. Untuk mengatasi hal tersebut, mari dengar jawaban dari social entrepreneur dan inkubator, yaitu dari Gigih, Co-Founder WeCare.id dan Romy, CEO UnLtd Indonesia.
Menurut Gigih, tantangan ini umum sekali ditemukan di perusahaan-perusahaan kecil atau startup. Untuk startup yang masih kecil dan belum bisa menawarkan salary yang kompetitif, dapat disiasati dengan menghemat biaya operasional dengan mencari relawan atau pekerja lepas yang bersedia membantu. Namun tentunya juga harus di-manage dan dikembangkan dengan baik agar rekan-rekan yang sudah bersedia membantu ini terus menerus excited untuk berkontribusi.
Di sisi lain, Romy memberi pendapat bahwa semua bisnis pada saat awal akan selalu mengalami kesulitan menarik orang-orang yang bagus. “Dalam obrolanku dengan seorang manajer senior di kantor konsultan besar, ternyata di perusahaan besar pun dialami kesulitan untuk mempertahankan orang-orang bagus. Jadi tampaknya tantangan mengenai talents ini bukan monopoli wirausaha sosial atau UKM. Semua organisasi mengalaminya pada derajat yang berbeda-beda,” jelasnya.
Sedikit sekali bisnis yang bisa menawarkan gaji selangit kecuali modal awalnya langsung besar. Semakin besar bisnis semakin besar gaji yang bisa ditawarkan untuk menarik orang bertalenta. Wajarnya memang begitu. Senada dengan Gigih, menurut Romy yang bisa dilakukan adalah menggunakan sisi-sisi non-finansial dari pekerjaan dan bisnis, misalnya suasana kerja yang hangat, kesempatan untuk belajar hal-hal baru, keterlibatan dalam pengambilan keputusan organisasi.
Baca Juga: Invest in Kindness on Social Entrepreneurship Meet Up 2
Semua penjelasan di atas bisa dilihat secara lengkap di Diskusi Online PLUS – Kamu juga bisa mulai diskusimu sekarang juga!